Anak Hawa sang puan
Anak Hawa sang puan
Anak Hawa tampaknya sedang berada di bawah guyuran angin yang menghembus ke
arahnya. Lalu melewatinya. Seperti dia yang di katakannya pernah berakar dalam
hatinya. Lantas, ia teringat pernah berada diatas roda si empu tuan bersama dengan si anak Hawa yang bisa kau
sebut puan. Teringat bagaimana senyumnya sang puan mengembang dihiasi lesung di
pipi kanan dan satu lagi lesung kecil di bawah pipi kirinya. Bagaimana sang
puan bisa lupa jika iya bersama sang tuan kala itu ?
Angin terus menerpa jasad mereka
lantas menyapa sampai ke jiwa saking indahnya kala itu yang disebut kenangan,
diikuti gugurnya daun dari pohon pohon lebat yang menghias rona di pipi sang
puan. Mereka pergi bersama.
Lantas kini mereka yang kau
sebut bersama tak pergi seiringan. Pipi sang puan tak merona lagi, suram di
antara belukar yang meliuk hingga ke bagian tertandus dalam raga dan batinnya. Tak
ada lagi di sana.
-AAA-
-AAA-
Komentar
Posting Komentar